Bismillahirrohmanirrohim,
Katanya, kalau sering shalat, dahi orang tersebut
muncul bercak hitam. Yaaah.., kurang lebih memang benar adanya. Lalu
kalau sudah ada tanda di dahinya, apa betul orang tersebut bisa dibilang
ahli shalat? Atau, apakah shalat orang tadi sudah sempurna? Wallahu
a’lam bishshawab..
Memang sudah menjadi kewajiban setiap orang yang mengaku muslim untuk
melaksanakan rukun Islam yang kedua, yaitu shalat lima waktu. Tidak ada
alasan apapun yang membolehkan seorang muslim meninggalkan shalat
kecuali dia belum baligh, hilang ingatan (gila) atau sudah meninggal.
(hayooo…, masuk kategori yang mana )
Kembali lagi soal dahi hitam. Bagi sebagian
umat muslim yang melaksanakan shalat lima waktu, di antara mereka ada
yang melebihkan shalatnya. Maksudnya, selain melaksanakan shalat wajib,
mereka menambahkannya dengan shalat sunnah seperti dhuha, rawatib,
tarawih, tahajud dan witir. Sehingga seiring dengan meningkatnya
frekuensi sujud, probabilitas menimbulkan tanda di dahi semakin besar.
Kenapa ko’ pakai kata probabilitas? Apa artinya meskipun sudah sering
sujud, tanda tersebut tidak timbul? Jawabannya YA, dan sangat mungkin.
Ko’ bisa? Tentu saja bisa. Zaman sekarang tidak seperti dulu. Sajadah
atau permadani produksi masa sekarang sudah banyak yang lembut walau ada
yang masih agak kasar. Dengan demikian kemungkinan dahi menjadi seperti
“kapalan” diminimalisir.
Berbeda dengan tempo doeloe, shalat dilakukan di atas permukaan yang
keras dan/atau kasar sehingga setelah beberapa waktu tanda sujud muncul.
Dan dulu pada masa Rasulullah, umat muslim sangat jarang yang berani
meningalkan shalat. Jangankan untuk meninggalkan, telat berjamaah saja
mereka merasa malu. Bagaimana dengan kita?
Tanpa bermaksud memojokkan, tanda hitam di dahi bukan jaminan orang
tersebut rajin shalat ko’. Yang jarang shalat alias masih pada bolong
bisa juga bikin tanda bekas sujud seperti itu. Salah satunya begini,
Anda beli sajadah yang bahannya agak kasar, atau bisa juga dipraktekkan
pada lantai cor. Kemudian lakukan gerakan sujud selama kurang lebih 2
(dua) bulan, insyaAllah, tanda sujud tersebut muncul. Ga percaya?
Silahkan dicoba..
Ada atau tidak ada tanda sujud di dahi kita bukan jadi soal. Yang
penting kita jalankan perintah shalat tersebut dengan istiqomah dan
ikhlas. Kelihatan ko’ antara orang yang shalatnya ikhlas dan konsisten
dengan yang tidak. Bisa dilihat dari perilaku dan tutur kata orang yang
bersangkutan. Sebab kata Pak Ustadz cara kita berprilaku, berbicara,
bersikap, itu adalah cerminan bagaimana shalat kita.
Buat penutup, ketika membaca tulisan ini…