Rahasia Umum Seorang Muslim

Minggu, 02 Desember 2012


YAHUDI ???NASORO???


Jangan lengah hanya karena kemanisan mulut mereka!

“Dan tidak akan rela orang-orang Yahudi dan Nasrani kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS al-Baqarah: 120)

Kita tak perlu ragu menyatakan bahwa dua di antara musuh Islam adalah Yahudi dan Nasrani. Mereka selamanya tidak akan pernah rela ummat Islam teguh dalam menjalankan syari’at agamanya. Mereka senantiasa gelisah dan tidak mau tinggal diam manakala Islam terus berkembang menjadi suatu norma kehidupan.
entang permusuhan kaum Yahudi terhadap kaum muslimin, al-Qur’an telah mengungkapkannya dalam 362 ayat yang tersebar dalam 29 surat. Sedangkan permusuhan kaum Nasrani kepada ummat Islam dijelaskan al-Qur’an dalam 14 surat yang terdiri dari 132 ayat. Pertanyaan besar timbul dari padanya, kenapa al-Qur’an sangat getol menginformasikan permusuhan dua golongan besar ini? Seberapa jauh bahayanya? Bagaimana pula cara kerjanya?
Permusuhan kaum Yahudi menorehkan sejarah yang sangat panjang. Permusuhan itu dimulai sejak awal risalah Islam, yaitu ketika Rasulullah menyemaikan bibit Islam kepada penduduk Madinah. Pada awalnya seluruh penduduk Madinah terikat dalam suatu perjanjian untuk hidup berdampingan yang saling menghormati dan melindungi. Akan tetapi karena sifat dengki dan iri mereka, maka permusuhan akhirnya tersulut. Orang-orang Yahudi mengkhianati Rasulullah dengan cara bersekongkol dengan kaum musyrikin Makkah untuk menyerang kaum muslimin. Orang-orang Yahudi akan menyerang dari dalam, sementara kaum musyrik akan menyerang dari luar.
Konspirasi Yahudi dengan kaum musyrikin Makkah ini digambarkan al-Qur’an sebagai berikut:

“Tatkala (musuh) itu menyerang kamu dari arah atas dan bawah, dan tatkala matamu telah berkunang-kunang terhadap musuhmu itu, dan jantungmu telah naik ke kerongkongan (karena cemas).” (QS al-Ahzaab: 10)

Perang Khandaq, walaupun tidak sampai terjadi, tapi peristiwanya sangat menggemparkan. Kala itu pasukan musuh berjumlah 10.000 tentara dengan persenjataan yang lengkap. Mereka terdiri dari pasukan kafir Quraisy dan tentara Yahudi. Ummat yang masih dalam tahap konsolidasi untuk menyatukan kekuatan ke dalam, ternyata sudah harus berhadapan dengan konspirasi jahat ini.
Allah subhanahuwata'ala tidak tinggal diam. Allah mengirimkan pasukan yang tidak terlihat oleh mata. Allah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah atas kamu, ketika balatentara datang hendak menyerangmu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan balatentara yang tidak kelihatan olehmu. Adalah Allah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Ahzaab: 9)

Pengkhianatan ini sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, padahal mereka terikat untuk saling melindungi. Seharusnya mereka bersama kaum muslimin mempertahankan negara dari segala rongrongan pihak-pihak luar. Tetapi nyatanya mereka justru menikam dari dalam, membunuh kawan seiring. Oleh karenanya kaum muslimin mengambil tindakan tegas, yaitu menumpas mereka habis-habisan. Benteng terakhir kaum Yahudi di Khaibar dibumihanguskan. Merekapun diusir dari tanah Arab.
Permusuhan Yahudi kepada kaum muslimin tidak berhenti di situ. Mereka terus mengibarkan api permusuhan dengan menyusup ke barisan Islam untuk memporak-porandakan persatuan. Dalam sejarah kita kenal nama Abdullah bin Ubay, Musailamah al-Kadzdzab, dan beberapa tokoh lainnya yang berhasil masuk ke dalam barisan Islam dengan maksud untuk menghancurkan kekuatan Islam.
Suhu politik yang memanas sepeninggal Rasulullah dimanfaatkan betul oleh mereka. Maka terjadilah berbagai tragedi berdarah antara kaum muslimin sendiri. Gelombang kemurtadan di awal-awal kekhalifahan Abu Bakar adalah salah satu rekayasa mereka. Demikian juga pembunuhan tiga khalifah sesudahnya.
Atas kelicikannya pula akhirnya kaum muslimin terpecah dalam berbagai aliran pemikiran, yang dipicu dari aliran politik. Jadilah kini ummat Islam dalam bagian-bagian yang perlu kerja keras untuk dipertemukan.
Lahirnya hadits-hadits palsu di kalangan kaum muslimin adalah salah satu karya besar mereka. Mereka tahu bahwa rahasia kekuatan kaum muslimin itu terletak pada kepatuhannya kepada pedoman hidupnya, yaitu al-Qur’an dan Sunnah. Mereka sadar betul bahwa untuk mengubah al-Qur’an itu suatu kemustahilan, sebab Allah sendiri yang menjamin kemurniannya. Untuk itu mereka beralih untuk menggubah hadits-hadits Nabi, melalui rekayasa yang canggih. Lalu tersebarlah ribuan hadits palsu hingga kini.
Gerakan bawah tanah dilakukan oleh orang-orang Yahudi sejak terusir dari tanah Arab. Intervensi mereka ke dunia akademik, khususnya filsafat, demikian juga ke dunia politik sangat terasa pada awal-awal perjalanan Islam. Mereka bahkan mampu menyusup masuk hingga ke jantung kaum muslimin.
Permusuhan demi permusuhan yang terjadi antara tokoh-tokoh Islam di awal pergerakan Islam adalah ulah tangan mereka. Yang menghasud rakyat untuk mengkudeta Khalifah Utsman bin Affan adalah Yahudi. Demikian juga yang memanas-manasi agar kaum muslimin menuntut balas atas kematian Ustman. Akhirnya Utsman tewas, demikian juga Ali.
Dalam proses perkembangannya, penyusupan orang-orang Yahudi ini semakin canggih, hingga pada saatnya negara-negara besar juga berada dalam kendalinya. Yang paling mencolok adalah Amerika dan Inggris, yang kini sedang berupaya mengalihkan perhatian dunia atas Israel dengan mengintimidasi Iraq. Secara ekonomi, kaum Yahudi di kedua adidaya itu sangat mampu, yang kemudian mereka bisa mengendalikan sektor politik.
Setelah semua jaringan itu dirasa kuat, maka sejak itu mereka secara terbuka menyampaikan secara terang-terangan hendak membuat negara sendiri yang berdaulat dengan membawa bendera Yahudi. Negara uyng dipilih adalah Palestuna, yang diklaim sebagai tanah leluhur mereka.
Pada tahun 1882, beberapa tokoh Yahudi mengumumkan gagasannya untuk menjadikan Palestina sebagai negara Yahudi dan mengusir ummat Islam dari sana. Ummat Islam harus dipindahkan ke negara-negara tetangga yang masih laus. Gagasan yang berani ini kemudian direkomendasi oleh kongres Yahudi pertama, tahun 1897. Disebutkan di sana bahwa negara Palestina cukup menampung 15 juta bangsa Yahudi yang terserak di mana-mana.
Kenapa mereka berani terus-terang menyampaikan gagasan ini? Karena memang negara-negara besar sudah berada dalam dominasinya. Selain Amerika dan Inggris, ada juga Prancis sudah bisa dikatakan “oke” terhadap semua gagasan Yahudi. Tokoh Yahudi memang menampati posisi-posisi strategis di negara-negara tersebut, yang dimulai dari media massanya. Orang-orang Yahudi menggunakan tangan Inggris untuk mewujudkan niatnya. Pertama-tama bangsa Arab dibujuk agar mau memerangi pemerintahan Turki Utsmani dengan janji akan dimerdekakan.
Setelah tentara Utsmaniyah diusir oleh bangsa Arab sendiri, maka Inggris mulai ingkar janji. Inggris tetap menguasai Palestina dengan cara menjadikannya sebagai pangkalan militer. Alasannya demi untuk melindungi terusan Suez. Dalam waktu yang sama imigrasi Yahudi ke Palestina terus membanjir, mencapai ratusan ribu orang.
Diam-diam Inggris sudah meneken perjanjian dengan Yahudi, yang kemudian dikenal dengan nama deklarasi Balfour. Isinya jelas, yaitu menjanjikan bangsa Yahudi untuk mendirikan negara merdeka di wilayah Palestina.
Konspirasi Inggris dan Yahudi ini betul-betul tidak masuk akal. Dengan cara yang licik dan kejam, bangsa Palestina diusir dari negerinya untuk digantikan orang-orang Yahudi. Pendatang itu kemudian mendirikan negara Israel, yang langsung mendapat pengakuan resmi dari beberapa negara pendukungnya.Apakah mereka puas setelah berhasil mendirikan negara merdeka? Belum. Mereka akan terus berusaha memperluas wilayahnya. Tentu saja hal ini harus berhadapan dengan kaum muslimin. Dengan sokongan Amerika, Inggris dan negara-negara Barat lainnya, mereka terus membuat kekacauan agar ummat Islam tidak kerasan tinggal di negerinya sendiri. Di balik itu semua, mereka sedang membuat rencana membebaskan negara-negara Arab dari kaum muslimin.
Menurut rencana mereka, seluruh daratan Arab adalah wilayah untuk Yahudi, termasuk Arab Saudi, yang di dalamnya ada Makkah dan Madinah.
Yahudi adalah musuh yang tidak pernah berhenti memerangi kaum muslimin, di mana dan kapan saja. Mereka terus menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk memusuhi Islam dengan segara cara. Seberapa besar permusuhan mereka terhadap ummat Islam? Allah menjawab dalam firman-Nya:

“Kamu akan menjumpai manusia yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang yang beriman (muslim) ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al-Ma-idah: 82)

Permusuhan mereka kepada kaum muslimin semata-mata didorong oleh kesombongan dan kecongkakannya. Mereka merasa sebagai bangsa yang dipilih oleh Allah sebagai kekasihnya. Manusia atau bangsa lain itu tidak lebih dari sekadar budak-budak yang harus melayani kemauan dan keinginannya. Mereka merasa sebagai makhluk super. Itulah sebabnya al-Qur’an menantang mereka:

“Katakanlah, ‘Hai orang-orang Yahudi, jika kamu mendakwahkan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah, bukan manusia-manusia yang lain, maka cobalah kamu minta lekas-lekas mati, jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS al-Jumu’ah: 6)

Selain Yahudi, perseteruan orang-orang Nasrani juga tak kelah hebatnya. Ingatkah kita dengan perang Salib? Perang itu hingga kini belum dinyatakan selesai oleh kedua belah pihak. Padahal perang itu telah berlangsung berabad-abad dengan korban jutaan orang.
Konfrontasi pertama tentara Nasrani dengan kaum muslimin terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khaththab, yaitu perang Yarmuk –nama sebuah anak sungai Yordan, tempat berkecamuknya pertikaian– pada tanggal 20 Agustus 636. Tentara Romawi-Kristen di bawah pimpinan raja Heraklius ini dikalahkan secera telak oleh pasukan Islam, walaupun jumlah pasukan dan peralatan perangnya jauh dari seimbang.
Kontak fisik kedua terjadi pada tahun 1099, ketika 40.000 tentara Kristen menyerbu Yerusalem yang dijaga 1000 tentara Islam. Saat itu Yerussalem jatuh ke tangan orang-orang Kristen. Dengan kebengisan dan kekejamannya mereka membunuh secara membabi-buta. Tak peduli laki atau perempuan, muda atau tua, semua menjadi korban kebiadaban. Tumpukan mayat bisa ditemui di mana-mana. Kaki, tangan, penggalan kepala berserakan di jalan-jalan. Di atas puing-puing syuhada’ kita, mereka mendirikan negara Kristen Latin di Syiria, Palestina, dan sekitarnya.
Adalah Shalahuddin al-Ayyubi, pahlawan Islam yang berhasil merebut kembali tanah Palestina, pada tanggal 2 Oktober 1187. Kejatuhan ini menggoncangkan daratan Eropa yang menjadi basis kekuatan Kristen. Itulah sebabnya mereka bersatu-padu memerangi ummat Islam dengan mengerahkan segala kekuatannya. Perang Salib kembali pecah. Tentara Kristen di bawah pimpinan Richard Lion Heart memenangkan peperangan. Atas perintahnya, 72.000 tentara Islam yang menjadi tawanan perang dibunuh secara massal.
Kemenangan mereka tidak bertahan lama, sebab segera disusul dengan balasan kaum muslimin. Pasukan Al-Malikuz-Zahir menghalau mereka dari Timur Tengah. Sejak saat itu kaum Kristen menjauh dari wilayah itu untuk selamanya. Kekejaman tentara Salib nampaknya mengilhami tentara Spanyol dalam hal memusuhi ummat Islam. Pada tahun 1499 Kardinal Himenes de Cisneros memulia gerakan pemurtadan. Orang-orang Islam dipaksa untuk mengganti agamanya. Usaha ini dimulai dengan menyingkirkan semua buku berbahasa Arab yang menguraikan tentang agama Islam dengan cara membakarnya habis.
Pada saat yang sama dibentuk Mahkamah Pengadilan Katolik untuk mengadili ummat Islam yang masih tinggal di negeri itu. Belum puas dengan cara ini, maka pada tahun 1504 raja mengeluarkan perintah resmi agar semua kaum muslimin berpindah agama.
Di bawah raja Philip II, pada tahun 1556 dikeluarkan perintah agar bahasa, agama, adat-istiadat, dan cara hidup Islam dibuang jauh-jauh. Perintah ini kemudian ditegaskan lagi oleh raja Philip III, 1609 dengan tindakan nyata, yaitu mengusir seluruh kaum muslimin dari Spanyol. Dalam jangka waktu 25 tahun sejak tentara Kristen menguasai Granada, tidak kurang dari 3 juta ummat Islam dibantai secara massal. Tidak saja orangnya yang dibakar, tapi semua peninggalan sejarah dan peradaban Islam juga dibumihanguskan. Hanya satu yang tersisa, yaitu masjid Cordova.


PROLOG
Yahudi adalah satu bangsa dari 12 bangsa bani Israil. Dulu mereka mendapat banyak pertolongan Allah, bahkan mereka dimuliakan oleh Allah (QS. 45:16).

Tetapi sekarang mereka menjadi umat yang dimurkai Allah karena perbuatan mereka sendiri. Mereka ingkar kepada Allah dan sangat mengagungkan kehidupan dunia. Secara garis besar orang Yahudi dibagi 2 :

1. Orang Yahudi yang bodoh (akidahnya), buta thd agamanya, taklid thd rahibnya dan nenek moyang mereka.
2. Orang Yahudi yang memperalat kebodohan orang golongan pertama, dengan memutarbalikan fakta atau membuat ayat-ayat tentang Taurat untuk orang-orang bodoh atau menyelewengkan maknanya.


SIFAT-SIFAT YAHUDI

1. Buta Huruf Agama
Disini diartikan bahwa orang-orang Yahudi itu buta akan kitabnya, tidak mengerti isinya, atau bahkan tidak dapat membacanya. Kebodohan ini disebabkan karena ketidakmautahuan mereka, karena sudah merasa benar. Mereka tidak tahu diri, sudah bodoh, tidak tahu, bahkan tidak mau tahu pula.

2. Taklid terhadaap Pemimpinnya
Mereka selalu mematuhi pemimpin mereka tanpa tahu dasarnya. Di sisi lain, pemimpin-pemimpin mereka berusaha membuat
orang-orang yang taklid tersebut sesat dengan sesat yang sebenar-benarnya, jadi “simbiosis parasitisma” ini melahirkan sebuah tim yang sesat yang pasti dimurkai Allah.

3. Merasa Diri Paling Benar
Orang Yahudi merasa merekalah yang paling benar, sedang yang lain salah, merasa diri merekalah yang bakal masuk syurga, sedangkan lain Yahudi tidak (QS. 2:80). Mereka merasa benar dengan pemahaman mereka sendiri.Coba kita pikir, bagaimana mereka merasa benar dan bakal masuk surga,sedangkan kitab saja mereka tidak tahu ??

4. Cinta Dunia dan Takut Mati
Umat yang jumlahnya sedikit tetapi sangat mengausai dunia ini, sangat cinta dunia. Mereka menggunakan segala cara untuk mendapatkan keni’matan di dunia. Setelah mendapatkan keni’matan, mereka takut mati, takut meninggalkan semua kesenangan ini, mereka ingin hidup 1000 tahun lagi. Padahal kalau mereka merasa benar-benar yakin dapat masuk surga, kenapa mereka tidak minta mati saja ?! (QS. 2:95-96)


SEBAB-SEBAB YAHUDI MEMUSUHI ISLAM
Yahudi bagi Islam adalah musuh terbesar, begitu pula sebaliknya. Masalah sekarang yang timbul adalah “ mengapa yahudi membenci Islam, bahkan memeranginya ?”

1. Sejak sebelum jaman Nabi Muhammad salallahu'alaihiwasallam, orang-orang Yahudi sudah merasa yakin akan kedatangan Nabi terkahir. Ketika saatnya tiba, ternyata Nabi tersebut bukan dari suku Bani Israil, tetapi dari Bani Hasyim, maka mereka mengingkarinyaa dan membencinya, dan lalu benci kepada Islamnya.
2. Dahulu, gelar umat terbaik dimiliki Yahudi, tetapi setelah banyak keingkaran Yahudi kepada Allah, gelar tersebut dicabut dan diberikan kepada umat Islam, jadilah Yahudi benci Islam.Masalah kedua dalam bagian ini adalah mengapa pula Islam memusuhi Yahudi :
1. Yahudi sendiri sangat membenci Islam dan berusaha menghancurkan Islam dengan segala cara. Maka wajar bila Islam membneci Yahudi.
2. Sifat-sifat Yahudi yang buruk, dan bahkan bangga dengan keburukannya.
3. Sikap Yahudi yang membuat kerusakan di muka bumi.

MAKAR-MAKAR YAHUDI
Sebenarnya Yahudi sudah menjalankan makar-makarnya sejak dulu, hanya saja masih bersifat klasik dan perorangan, tetapi sejak abad 16 Masehi, mereka mulai mempergunakan cara-cara modern dan praktek ilmiah yang terkoordinasi dengan baik.

I.Sarana yang Dipakai
1. Westernisasi (menyebarkan pola hidup barat, serta berusaha menjadikan barat sebagai kiblat).
2. Sekularisasi (membuang agama jauh-jauh, menumbuhkan cara hidup yang sekuler(gaul western)).
3. Kristenisasi (mengeluarkan umat Islam dari agamanya dan dikristenkan)
4. Orientalisasi.

II.Cara
1. Menjauhkan umat Islam dari diennya.(agamanya)
2. Mengeluarkan umat Islam dari diennya.
3. Memerangi Islam secara fisik.


I. Program 5S dan 3F

1. 5Sa. Sex- Menyebarluaskan free sex, terutama untuk pemuda-pemuda Islam. Buktinya pacaran di depan umum pun tidak tabu lagi.- Menyebarluaskan pergaulan bebas lawan jenis dan sesama jenis.- Dan lain-lain
a. Song- Memasarkan lagu-lagu barat yang sekuler, bahkan lagu-lagu domestik.- Menyebarkan lagu-lagu Islam yang tidak menambah keimanan, memolesnya menjadi seperti lagu gereja.
b. Show (TV atau film)- Menampilkan film-film dengan adegan yang vulgar.- Menampilkan film-film yang mendiskreditkan Islam.- Acara-acara yang dapat membuat sekuler.- Jam tayang yang diletakkan pada waktu shalat.
c. Science- Membuat pola pikir Yahudi.- Mempopulerkan ilmuwan Yahudi- Memutarbalikkan fakta tentang ilmu-ilmu yang ada saat ini.e. Story- Memutarbalikan fakta.- Menenggelamkan tokoh-tokoh sejarah Islam.
2. 3Fa.
Fun- Menyebarkan paham life for fun.
Food- Membuat makanan-makanan yang syubhat(samar halal,haramnya).
Fashion-back to nature : menggunakan kulit dan bagian binatang sebagai bahan pakaian.
-Mengaburkan kewajiban Muslimah untuk memakai jilbab, bahkan mengumbar aurat.


ANTISIPASI MUSLIM

I. Terhadap Sifat-sifat yahudi

1. Buta Huruf
Bisa jadi banyak orang Islam yang seperti ini, oleh karena itu jangan mau menuruti sifat Yahudi.Tuntutlah ilmu tak jemu-jemu dan usahakan berantas buta huruf Al-Qur’an.
2. Taklid terhadap pemimpin
Tanpa tahu dasar, kita mengikuti mengikuti kata-kata orang lain (pemimpin). Kita sebagai orang Islamtidak boleh taklid terhadap orang, boleh taklid itu terhadap pemahaman yang benar.
3. Merasa Diri Paling Benar
Ini penyakiit yang sangat berbahaya, sadar atau tidak, mungkin kita pernah melakukannya. Kita tidak mau menerima pendapat orang lain, “ salah benar itulah pendapat saya”, ini slogan yang sangat tidak masuk akal. Kalau sudah salah usahakanlah untuk membenarkannya.
4. Cinta dunia dan takut mati
Sangatlah rugi jika waktu kita dipergunakan untuk mencari kesenangan dunia. Ini akan menyebabkan kita takut mati, padahal umur panjang tidak akan menunda kita dari azab,dan lagi belum tentu umur panjang itu akan membuat kita lebih sholeh.
5. Menuruti adat nenek moyang
Lihat upacara kematian suku Toraja atau pemberian sesajen kepada ratu laut kidul dll. Ini merupakan contoh umat Islam yang taat nenek moyang walaupun itu sesat.
6. Rasialis
Islam tidak dibatasi oleh ruang yang sempit, sebab Islam mendunia, tidak pandang bulu, warna kulit, suku, dsb.Maka jangan sampai diantara kita masih ada yang suka pilih-pilih teman, sbg sesama muslim kita semua bersaudara.

II. Terhadap Makar Yahudi
1. Back to Islam
Semuanya dikembalikan kepada Islam, yang dititikberatkan disini adalah aqidah, karena kalau aqidah kita kuat, orang Yahudi tidak akan mampu memusnahkan kita dengan cara apapun, ini berarti kita harus :

A. Belajar Islam dengan benar,
kembalikan Islam kepada fitrahnya. Benar disini artinya luas, baik benar objek yang dipelajarinya, maupun benar dari cara belajarnya.
B. Bangga akan keIslaman kita, tidak malu-malu untuk menunjukkan keIslaman kita pada orang lain.Bangga disini adalah bangga yang terkendali(Ghuluw/berlebihan), bukan bangga akan amalan yang telah dilakukan dan menunjukkan pada orang lain.
 C.Perangi hawa nafsu sekuat tenaga.

2. Back To Al-Quran dan As-Sunnah(hadist shohih dengan pemahaman yang hak/benar)

Dengan kembali pada Al-Quran dan As-Sunnah kita dapat membentengi diri kita dari makar-makar kaum Yahudi. Kita dapat menjalani kehidupan sesuai tuntunan Al-Quran dan As Sunnah. Dan kita pun harus menyakini bahwa Al Quran dapat menjadi solusi atas segala permasalahan.
Maka kita sebagai seorang muslim harus buka mata dan buka telinga kita sama usaha-usaha kaum Yahudi buat menghancurkan umat Islam. Nggak rela khan ??? Dan mulai untuk perlahan-lahan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang banyak membuang waktu, ex : nonton TV berjam-jam, main PS, maen game, dll deh. Mari kita isi sisa usia kita dengan hal-hal yang bermanfaat agar Islam kembali jaya…Otreh!!

diangkat dari tulisan :

wallahu'alambissowaab
subhanaka allahumawabihamdika
asyhadu anlaaila haila anta
astaghfiruka wa autubu ilaih..

10 Bersaudara Penghafal Al-Qur'an

Sabtu, 03 November 2012


Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.


Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.
 

10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :
 
 

Anak Pertama (Sulung)
 
 
Afzalurahman Assalam
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

Anak Kedua
 
  
Faris Jihady Hanifa
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

Anak Ketiga
 

Maryam Qonitat
Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

Anak Keempat
 

Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

Anak Kelima
 
  
Ahmad Rasikh 'Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

Anak Keenam
 
 
Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

Anak Ketujuh
 

  
Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

Anak Kedelapan
 
 
Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

Anak Kesembilan
 
  
Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

Anak Kesepuluh (Bungsu)
 
 
Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.

Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.
 

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikann ya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.


Apa Kuncinya?
 
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
 
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.
 

Diadopsi dari Buku :
 
  
Judul Buku : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an
Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan Ke : 2
Tahun Terbit : Januari 2010
Tebal Buku : xiv + 150 halaman


sumber : http://nugum.blogspot.com/2011/07/10-bersaudara-penghafal-al-quran.html

(LAMPIRAN) Prepare List for "TOUCH THE TRIANGULASI & PANGOLOKAN SUMMIT PART II" 14-11-12

Senin, 29 Oktober 2012

Link Event  :   http://tryistrue-omoturaka.blogspot.com/2012/10/touch-triangulasi-summit-part-ii.html



Lampiran : DAFTAR PERALATAN POKOK KELOMPOK

Perlengkapan jalan/Pendakian

  • Tenda Dome kapasitas 5 orang
  • Flysheet 3x3m
  • Nesting
  • Kompor
  • Gas Hi-cook
  • Handy Talky
  • Tali webbing dan Prusik
  • Wajan
  • Matras
  • Sangkur/Pisau rimba/tramontina
  • Tissue basah dan kering
  • Trashbag dan plasti
  • Dirigen
  • Korek api
  • Streamling
  • Carrier dan daypack
  • Minyak Tanah
  • Parafin
  • Talia rafia
  • pasak
  • water bladder
  • buku dan Atk
  • oksigen tabung
  • kamera dan casenya
  • lampu badai
  • lilin 
  • kanebo
  • pisau
P3K

  • Betadine/Obat merah
  • Kapas putih
  • Hansaplast Roll
  • Vitamin B kompleks
  • mitela
  • kasa steril
  • plester
  • ponstan
  • antimo,oralit,diapet,entrostop
  • balsem otot,koyo
  • rivanol
  • lasonil
  • obat tetes mata
  • amoniak cair
  • veedplees
  • pembalut luka
  • kiranti
  • aspirin
  • norit
  • pasta gigi
  • insidol
  • panadol
Dibawah ini adalah daftar logistik(makanan/minuman) yang disediakan untuk perkelompok dari hasil uang registrasi.
catatan : jumlah piece per-makanan/minuman di sesuaikan dengan lama perjalanan dan banyak peserta per-anggota kelompok

  1. Mie Sarimi isi 2
  2. Roti tawar
  3. Kopi,Energen
  4. Teh Celup
  5. Sarden
  6. Telur
  7. Kornet
  8. Sosis,Nuget,Bakso
  9. Wortel dan kol
  10. cokelat
  11. permen
  12. happy tos,bengbeng
  13. buah-buahan = salak,pisang,kurma,apel,jeruk,pir,tomat,timun
  14. Nutrisari
  15. Nata de coco
  16. Margarin/bumbu nasi goreng
  17. madu
  18. bumbu dapur
  19. biskuit
  20. minyak goreng
  21. vitamin c dan doping lain
  22. tolak angin
  23. hemaviton
  24. susu kental manis
  25. gula merah.gula,garam
  26. saus,kecap,penyedap rasa,gula,lada
  27. sereal
DAFTAR PERLENGKAPAN PRIBADI YANG HARUS DIBAWA
  • topi rimba
  • balaklava/kupluk
  • bandana/syal
  • kaos ganti 2
  • celana dalam dan celana pendek ganti 2
  • celana training/lapangan/olahraga
  • Jaket parasut/polar/sweater
  • sarung tangan
  • masker
  • jas hujan/raincoat
  • kaos kaki panjang dan pendek
  • sepatu trekking
  • peralatan mandi
  • peralatan ibadah
  • sarung
  • matras
  • daypack,carrier
  • minibag
  • pisau kecil
  • head lamp/senter
  • charger
  • obat-obatan pribadi
  • perlatan makan
  • botol minum
  • kantong plastik 3pcs
  • handuk mini
  • sleeping bag
  • trekking pole
  • gaiter
  • kamera
  • sandal jepit 
  • kompas
  • water bladder
  • kacamata hitam dsb
  • survival kit
  • cover bag
  • makan ringan
  • uang
  • kartu pelajar
  • gps
  • binocular
  • monocular
  • night vision
  • altimeter
Lain-lain :

KOORDINATOR EVENT dan Tugas dilapangan

  1. Bang Barrack as sweeper (089637036727)
  2. Mbak Ara as leader (083898961499)
  3. Ais as middle position (083876762880)
  4. Resut as sweeper (08561483781)
  5. maru as leader (089834606si2)
  6. cepi as middle position (085711266105)
  7. papereja as middle position (085693311661)
Lama perjalanan = 3 hari 2 malam/72 jam
cuaca = hujan ringan,berkabut
transportas = bus akap via bekasi-linggarjati

Rincian
  • Dana adminstrasi = izin 10k/orang
  • transportasi         =       100k/orang
  • logistik                =       35k/orang
  • dana cadangan    =       15k/orang
  • konsumsi            =        10k/orang
  • alat                     =        30k/orang
  • Toatal                =        200k/rang
Target + 35orang
BASPAGATAM x SONGOPALA SMAN 9 Bekasi
"Tanggal 4 november 2012 latihan fisik dan apel kecil pra-pendakian ciremai MT.! @Celebration Plaza,Perumahan Grand Wisata,Bekasi Timur!!!!"

Film-film tentang Pendakian Gunung!

Minggu, 28 Oktober 2012



Pendakian Dari Sebuah Film
Dunia hiburan tidak ada pernah kehabisan ide, mereka senantiasa menciptakan karya-karya baru dan inovatif, seperti halnya lagu, dunia perfilman juga tidak mau ketinggalan dalam menyajikan sesuatu yang baru, terbuki banyak sekali film yang menyajikan cerita yang mencengangkan. Dalam obsesinya para pembuat film telah lama meranjah kedunia pendakian. Entah kenapa, mungkin dunia pendakian mempunyai kisah menarik untuk diangkat ke layar lebar. 

Baik, kita kilas saja beberapa film pendakian :

1. Into Thin Air 


Berkisah tentang perjalanan pendakian Gunung Everest yang berakhir tragis, di kenang dengan pendakian Everest terburuk sepanjang masa.

2. Vertical Limit


Perjanan pendakian Gunung Everest yang memaksakan kehendak dan berakibat fatal

3. Seven Year In Tibet


Pendaki asal Austria dengan kelompoknya yang pertama kali berhasil mendaki Everest dari sisi utara yang tertampar di Tibet selama tujuh tahun

4. The Wildest Dream


Pendaki pertama Gunung Everest yang menghilang dan baru di temukan pada tahun 2010

5. Into The Wild


Kisah pemuda yang mengasingkan diri di Gunung Alaska dan meninggal disana

6. 127 Hours


Seorang pendaki yang terjebak batu besar di Robbers Root, Utah selama 127 jam, bayangkan !!!

7. Vertige


Sekelompok pendaki yang mendaki gunung di Kroasia yang dibantai oleh orang aneh, sepanjang film penuh sekali dengan ketegangan.

8. Pendakian Terakhir


Film pendakian di Indonesia namun tidak jelas di gunung mana, namun tetap mengalami kisah tragis dan memakan korban, namun seperti film local kebanyakan selalu dibumbui hal mistis.

9. 5cm

Film lokal ang menagngkat kisah persahabatan 5 orang anak muda yang berteman sejak kecil.Lokasi pengambilan film ini adalah di Gunung Semer,Malang/Lumajang

Banyak manfaat yang dapat diambil dari beberapa film diatas, sebenarnya masih banyak lagi film yang mengangkat cerita tentang pendakian, mungkin teman-teman bisa menambahkannya

Nasihat "Bapak Umar bakrie"

Rabu, 24 Oktober 2012



Di dalam gelap gulita..
"Anak-anak bapak berpesan kepada kalian... ,
janganlah kalian pernah tinggalkan satu solat wajibpun sekalipun  kalian sedang berada disini(red:menunjuk hutan)
Dan percayalah,sesungguhnya kegiatan kalian(disini) tidak akan ada artinya apa-apa dibanding meninggalkan satu solat wajib"~Berkata Bpk.Umar Bakrie kepada murid-muridnya,Mandalawangi camping Ground Area,cibodas 19-10-12

TOUCH THE TRIANGULASI SUMMIT PART II!!

Sabtu, 06 Oktober 2012


Bergabung dan mari berkarya di
TOUCH THE TRIANGULASI SUMMIT
PART II!!

“Find the lost island!” Bang Barack @Ciremai MT. in TOUCH THE TRIANGULASI SUMMIT PART I 29-8-12

Kali ini BASPAGATAM kembali mengadakan pendakian yang direncanakan keberangkatannya pada tanggal 2 november 2012.Sesuai tema pendakian maka tujuan utamanya adalah puncak ciremai mt. yaitu P.Triangulasi 3028mdpl melalui jalur linggasana/ jalur apuy.Pendakian bersifat independen dan tidak terikat peraturan resmi dari kelompok Baspagatam.
Dibawah ini rincian bagi peserta :
-          Laki-laki/Perempuan (SMP/SMA dst.)
-          Memiliki KTP/KTP(Pelajar) dsb
-          Siap Fisik dan Mental
-          Siap mengikuti latihan fisik yang diselenggarakan panitia setiap minggu sore jam 4
-          Biaya pendaftaran Rp. 190.000,- (rincian di bawah)
Transpor P/P
Logistik
Alat
Pengalaman
-          Info lebih jelas dan biaya pendaftaran bisa diserahkan kepada panitia-panitia di bawah ini

Bang barrack 089637036727
Bang Resut 08561483781
Raka 08998346062
Ara 083898961499

Bagi yang berminat bisa langsung menghubungi salah satu nomor di atas.Ada baiknya kami panitia menyarankan agar anda lebih teliti dan cermat ketika menanyakan mengenai Pendakian ini.Waspadalah terhadap Penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Salam Lestari!

Nantikan lagi The trip dari Baspagatam corp. ! keep enjoy with  nature..
Planning Soon Rinjani MT. in June 2013….. ……………………….

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan pergantian malam dan siang, serta bahtera yang berjalan di lautan yang bermanfaat bagi manusia, dan apa yang telah Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (Al-Baqarah: 164)


“SOLIDARITY IS NUMBER ONE!”




“Sesampai di atas seakan langit tak berdusta saat kami masih di kaki gunung,thx Allah!:)”
WE’RE Never Give Up! @Ciremai MT. in TOUCH THE TRIANGULASI SUMMIT PART I 29-8-12

“Take the SUN!” Bang ARA




Keutamaan dan Adab Menuntut Ilmu -1 [Hilyah Tholibil ‘Ilmi]

Sabtu, 15 September 2012


بسم الله الرحمن الرحيم


Ini adalah makalah yang membahas keutamaan, adab menuntut ilmu agama, dan perkara yang harus dijauhi oleh penuntut ilmu. Makalah ini disusun dari berbagai rujukan, dan saya uraikan secara ringkas agar mudah difahami dan diambil faedah-faedahnya. Semoga bermanfaat kepada penulis, pembaca, dan kaum muslimin semuanya.

 KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU AGAMA

1. Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga.

Setiap Muslim dan Muslimah ingin masuk Surga. Maka, jalan untuk masuk Surga adalah dengan menuntut ilmu syar’i. Sebab Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْـمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَـمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ.


Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya.” [Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (II/252, 325), Abu Dawud (no. 3643), At-Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no. 225), dan Ibnu Hibban (no. 78-Mawaarid), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Lafazh ini milik Muslim.. Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam (II/297) dan Qawaa’id wa Fawaa-id minal Arba’iin an-Nawawiyyah (hal. 316-317).]

Di dalam hadits ini terdapat janji Allah ‘Azza wa Jalla bahwa bagi orang-orang yang berjalan dalam rangka menuntut ilmu syar’i, maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju Surga.

“Berjalan menuntut ilmu” mempunyai dua makna:
  • Menempuh jalan dengan artian yang sebenarnya, yaitu berjalan kaki menuju majelis-majelis para ulama.
  • Menempuh jalan (cara) yang mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu seperti menghafal, belajar (sungguh-sungguh), membaca, menela’ah kitab-kitab (para ulama), menulis, dan berusaha untuk memahami (apa-apa yang dipelajari). Dan cara-cara lain yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan ilmu syar’i.

“Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga” mempunyai dua makna.
  1. Allah akan memudah-kan memasuki Surga bagi orang yang menuntut ilmu yang tujuannya untuk mencari wajah Allah, untuk mendapatkan ilmu, mengambil manfaat dari ilmu syar’i dan mengamalkan konsekuensinya. 
  2. Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga pada hari Kiamat ketika melewati “shirath” dan dimudahkan dari berbagai ketakutan yang ada sebelum dan sesudahnya. Wallaahu a’lam.
2. Ilmu akan mengangkat derajat manusia.

Allah berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِي

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadilah[58]: 11)

Al Hafizh menjelaskan, “Ada yang mengatakan tentang tafsirannya adalah: Allah akan mengangkat kedudukan orang beriman yang berilmu dibandingkan orang beriman yang tidak berilmu. Dan pengangkatan derajat ini menunjukkan adanya sebuah keutamaan…” (Fathul Bari, 1/172). Beliau juga meriwayatkan sebuah ucapan Zaid bin Aslam mengenai ayat yang artinya, “Kami akan mengangkat derajat orang yang Kami kehendaki.” (QS. Yusuf [12]: 76). Zaid mengatakan, “Yaitu dengan sebab ilmu.” (Fathul Bari, 1/172)

Ibnu Katsir menyebutkan di dalam tafsirnya sebuah riwayat dari Abu Thufail Amir bin Watsilah yang menceritakan bahwa Nafi’ bin Abdul Harits pernah bertemu dengan Umar bin Khattab di ‘Isfan (nama sebuah tempat, pen). Ketika itu Umar mengangkatnya sebagai gubernur Mekah. Umar pun berkata kepadanya, “Siapakah orang yang kamu serahi urusan untuk memimpin penduduk lembah itu?”. Dia mengatakan, “Orang yang saya angkat sebagai pemimpin mereka adalah Ibnu Abza; salah seorang bekas budak kami.” Maka Umar mengatakan, “Apakah kamu mengangkat seorang bekas budak untuk memimpin mereka?”. Dia pun menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya dia adalah orang yang pandai memahami Kitabullah, mendalami ilmu waris, dan juga seorang hakim.” Umar radhiyallahu’anhu menimpali ucapannya, “Adapun Nabi kalian, sesungguhnya dia memang pernah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah akan mengangkat kedudukan sekelompok orang dengan sebab Kitab ini, dan akan merendahkan sebagian lainnya karena kitab ini pula.’ (HR. Muslim).

3. Ilmu adalah tameng dari jeratan iblis.

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي خَالِقٌ بَشَرًا مِّن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ.فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِن رُّوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ.فَسَجَدَ الْمَلَائِكَةُ كُلُّهُمْ أَجْمَعُونَ.إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ أَن يَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ.قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا لَكَ أَلَّا تَكُونَ مَعَ السَّاجِدِينَ.قَالَ لَمْ أَكُن لِّأَسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ.قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ.وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ.قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ.قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ.إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ.قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِي.إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِي.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?"Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan,Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh,sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".(Al-Hijr:28-40)

Yang dimaksud muklis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah. Dan seseorang tidak akan menjadi orang mukhlis kecuali harus menuntut ilmu.
Imam ibnul jauzi berkata: “Ketahuilah bahwa jeratan iblis pertama kali kepada manusia adalah memalingkan mereka dari menuntut ilmu, hal ini disebabkan karena ilmu adalah cahaya, sehingga jika iblis mampu memadamkan cahaya tersebut maka iblis akan bisa memangsa orang-orang yang tidak memiliki ilmu dalam kegelapan dengan sangat mudah”. (Talbis Iblis:309)

4. Ilmu adalah amalan yang memiliki pahala tanpa terputus

عن أبي هريرة رضى الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية أو علم ينتفع يه أو ولد صالح يدعو له

Dari Abu Huroirah, Rosulullah bersabda : “Jika manusia meninggal dunia, maka semua amalannya akan terputus kecuali tiga amalan : Shodaqoh Jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang berdo’a kebaikan baginya”. (HR. Muslim no. 1631)

5. Ilmu adalah cahaya penerang bagi kehidupan manusia.

أَوَمَن كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَن مَّثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.(Al-An’am:122)

Mati disini adalah mati hatinya dengan kesyirikan, kesesatan, kejahilan, dan maksiat. Cahaya disini adalah cahaya ilmu dari agama Islam dan Al-Qur’an.

6. Ilmu adalah warisan para Nabi.

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا سَلَكَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْـجَنَّةِ وَإِنَّ الْـمَلاَئِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ وَإِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِـمِ مَنْ فِى السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ حَتَّى الْـحِيْتَانُ فِى الْـمَاءِ وَفَضْلُ الْعَالِـمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ. إِنَّ الْعُلَمَاءَ هُمْ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ لَـمْ يَرِثُوا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ.

Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.”[Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (V/196), Abu Dawud (no. 3641), at-Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), dan Ibnu Hibban (no. 80 al-Mawaarid), lafazh ini milik Ahmad, dari Shahabat Abu Darda’ radhiyallaahu ‘anhu. dishohihkan oleh Syaikh Albani dalam Al-Misykah:212]

7. Majelis ilmu adalah taman surga.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْـجَنَّةِ فَارْتَعُوْا، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا رِيَاضُ الْـجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ.

Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, perbanyaklah berdzikir.” Para Shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu).” sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang tugasnya terbang untuk mencari majelis-majelis ilmu. Jika mereka telah mendapatkanya maka mereka akan duduk untuk menaungi majelis tersebut”. [Hadits hasan: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3510), Ahmad (III/150) dan lainnya, dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu. At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan.” Lihat takhrij lengkapnya dalam Silsilah ash-Shahiihah (no. 2562).]

‘Atha' bin Abi Rabah (wafat th. 114 H) rahimahullaah berkata, “Majelis-majelis dzikir yang dimaksud adalah majelis-majelis halal dan haram, bagaimana harus membeli, menjual, berpuasa, mengerjakan shalat, menikah, cerai, melakukan haji, dan yang sepertinya.” [Disebutkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam al-Faqiih wal Mutafaqqih (no. 40). Lihat kitab al-‘Ilmu Fadhluhu wa Syarafuhu (hal. 132). ]

Ketahuilah bahwa majelis dzikir yang dimaksud adalah majelis ilmu, majelis yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid, ‘aqidah yang benar menurut pemahaman Salafush Shalih, ibadah yang sesuai Sunnah Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, muamalah, dan lainnya.

8. Jihad dengan ilmu merupakan jihad yang besar.

فَلَا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُم بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا

Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah melawan mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan jihad yang besar. (Al-Furqon:52)

Syaikh Al-Utsaimin berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa menuntut ilmu termasuk amalan yang paling mulia, bahkan itu adalah bagian dari jihad dijalan Allah, apalagi pada zaman kita sekarang, zaman dimana bid’ah tersebar luas di masyarakat, kebodohan terhadap agama yang sangat merata bahkan banyak yang berfatwa dengan kebodohan, dan juga banyak perdebatan dalam agama tanpa dasar ilmu. Tiga sebab inilah yang mengharuskan kepada setiap pemuda untuk semangat dalam menuntut ilmu agama”. (Kitabul Ilmi:23)

9. Orang yang berilmu adalah penegak agama Allah sampai hari kiamat.

Dari Mu’awiyah, bahwa Rosulullah bersabda: “Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah maka niscaya ia akan difahamkan dalam agama, dan aku hanyalah orang yang membagi sedangkan yang memberi adalah Allah, dan senantiasa akan ada diantara umatku ini yang tegak diatas perintah Allah sampai hari kiamat dan orang-orang yang menyilisihi mereka tidak akan mencelakakan mereka”.(H.R Bukhori)

Imam Bukhori ketika membawakan hadits ini berkata: “Mereka (yang tegak diatas perintah Allah) adalah Ahlul Ilmi”. Dikesempatan yang lain beliau mengatakan: “Mereka adalah Ahlul Hadits”.
Maka Syaikh Albani mengumpulkan kedua perkatan Imam Bukhori ini dengan mengatakan: “Tidak ada berbedaan antara ucapan beliau ini dengan ucapan sebelumnya separti yang sudah nampak, karena Ahlul ilmi adalah Ahlul hadits, dan setiap orang bertambah wawasannya dalam hadits maka akan bertambah pula ilmunya lebih dari pada orang yang kurang pengetahuannya terhadap hadits”. (As-Shohihah:1/542)

Hendaknya para ahli ilmu dan iman memahamkan manusia, mengajari mereka dan menyampaikan kepada mereka ilmu yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka, berlomba-lomba dalam kebaikan ini, bersegera untuk melaksanakannya dan mengemban tugas mulia ini dengan kejujuran, keikhlasan dan kesabaran, agar bisa utuh dalam menyampaikan agama Allah kepada para hamba-Nya, sehingga bisa mengajarkan kepada manusia apa-apa yang diwajibkan Allah atas mereka dan apa-apa yang diharamkan atas mereka, baik itu melalui masjid-masjid, halaqah-halaqah keilmuan di masjid dan lainnya, khutbah-khutbah Jum'at dan khutbah-khutban Ied serta kesempatan-kesempatan lainnya. Sebab, tidak setiap orang bisa mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan atau perguruan tinggi, dan tidak setiap orang bisa menemukan sekolah yang mengajarkan agama Allah dan syari'atNya yang suci serta mengajarkan Al-Qur'an yang agung sebagaimana diturunkan dan As-Sunnah yang suci sebagaimana yang disampaikan dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Maka para ahli ilmu dan iman wajib menyampaikan kepada manusia melalui mimbar-mimbar radio, televisi, media cetak, khutbah Jum'at, mimbar led, di setiap tempat, dengan pelajaran-pelajaran dan halaqah-halaqah ilmiah di masjid-masjid dan lainnya.

Setiap penuntut ilmu yang dianugerahi pemahaman oleh Allah dalam perkara agama dan setiap alim yang telah dibukakan akalnya oleh Allah, hendaknya memanfaatkan ilmu yang telah diberikan Allah kepadanya, memanfaatkan setiap kesempatan yang memungkinkan untuk berdakwah, sehingga dengan begitu ia bisa menyampaikan apa yang diperintahkan Allah, mengajarkan syari'at Allah kepada masyarakat, mengajak mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran, menerangkan kepada mereka hal-hal yang masih samar terhadap mereka di antara perkara-perkara yang diwajibkan atas mereka atau diharamkan Allah atas mereka.

10. Ilmu bagaikan air hujan yang Allah turunkan ke bumi.
Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu Anhu yang berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa SalIam bersabda,
"Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diutus Allah kepadaku seperti hujan yang membasahi bumi. Ada bumi yang subur yang menerima air kemudian menumbuhkan rumput yang banyak. Ada bumi yang keras yang menahan air kemudian dengannya Allah memberi manfaat kepada manusia. Mereka meminum dari air ter-sebut, memberi minum hewan ternaknya, dan bercocok tanam. Hujan juga membasahi bumi yang lain, yaitu lembah yang tidak mampu menahan air dan menumbuhkan rumput. Demikianlah perumpamaan orang yang memahami agama Allah kemudian mendapat manfaat dari apa yang aku diutus dengannya. la belajar dan mengajar. Dan itulah perumpamaan orang yang tidak bisa diangkat kedudukannya oleh petunjuk Allah, dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya." (Diriwayatkan Al-Bukhari, dan Muslim).

Rasulullah Shalallallahu ‘alaihi wa Sallam mengumpamakan ilmu dan petunjuk yang beliau bawa seperti hujan, karena masing-masing dari ketiganya (ilmu, petunjuk, dan hujan) mendatangkan kehidupan, makanan, obat-obatan, dan seluruh kebutuhan manusia yang lain. Semua itu bisa didapatkan dengan ilmu dan hujan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengumpamakan hati manusia seperti tanah yang mendapatkan siraman air hujan, karena tanah adalah tempat yang menahan air hujan kemudian menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat, sebagaimana hati yang memahami ilmu, maka ilmu tersebut berbuah di dalamnya, berkembang, terlihat ke berkahannya dan buahnya.

Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengelompokkan manusia ke dalam tiga kelompok sesuai dengan penerimaan mereka, dan kesiapan mereka menghapal ilmu, memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya, hikmah-hikmahnya dan manfaat-manfaatnya;

Pertama, orang yang mampu menghapal ilmu dan memahaminya. Mereka memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum-hukumnya, hikmah-hikmahnya, dan manfaat-manfaatnya. Mereka seperti tanah yang menerima air kemudian menumbuhkan rumput yang banyak. Pemahamannya terhadap agama, dan istimbath hukum adalah seperti tumbuhnya rumput dengan air.

Kedua, orang yang mampu menghapal ilmu, menjaganya, menyebar-kannya, dan mengendalikannya, namun tidak mampu memahami makna-maknanya, mengeluarkan hukum², hikmah², dan manfaat² dari ilmu tersebut. Mereka seperti orang yang mampu membaca Al-Qur'an, menghapalnya, memperhatikan makharijul huruf (tempat ke-luarnya huruf), dan harakat-nya, namun tidak dianugerahi pemahaman khusus oleh Allah, seperti dikatakan Ali Radhiyallahu Anhu, "Kecuali pemahaman yang diberikan Allah kepada hamba-Nya di dalam Kitab-Nya."

Tingkat pemahaman manusia tentang Allah Ta'ala, dan Rasul-Nya itu tidak sama. Terkadang ada orang cuma mampu memahami satu atau dua hukum dari satu dalil, sedang orang lain mampu memahami seratus atau dua ratus hukum dari dalil yang sama.

Mereka seperti tanah yang mampu menahan (menyimpan) air untuk manusia kemudian mereka mendapatkan manfaat darinya. Ada yang minum daripadanya, memberi minum hewan ternaknya, dan bercocok tanam dengannya.

Kedua kelompok di atas adalah kelompok orang-orang yang berbahagia. Kelompok pertama adalah kelompok yang paling tinggi derajatnya dan kebesarannya dari seluruh kelompok-kelompok manusia yang ada. Allah Ta 'ala berfirman,

"Itulah karunia Allah yang diberikannya kepada siapa yang di-kehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang sangat besar." (Al-Jumu'ah).

Ketiga, orang-orang yang tidak mendapatkan sedikit pun ilmu; baik hapalan, atau pemahaman, atau periwayatan. Mereka seperti tanah lembah yang tidak bisa menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan menahan (menyimpan) air. Mereka adalah kelompok orang-orang celaka.

Kelompok pertama dan kelompok kedua mempunyai ilmu dan mengajarkannya sesuai dengan ilmu yang diterimanya dan sampai padanya. Kelompok kedua mengajarkan kata-kata Al-Qur'an dan menghapalnya, sedang kelompok pertama mengajarkan makna-makna Al-Qur'an, hukum-hukumnya, dan ilmu-ilmunya.

Sedang kelompok ketiga, mereka tidak mempunyai ilmu apalagi mengajarkannya. Mereka tidak bisa "diangkat" dengan petunjuk Allah, dan tidak menerimanya. Mereka lebih brengsek dari hewan ternak, dan mereka ada¬lah bahan bakar neraka.

Hadits mulia di atas memuat kemuliaan ilmu, pengajarannya, posisinya, dan kecelakaan orang yang tidak mempunyai ilmu.

Hadits di atas juga mengklasifikasi manusia menurut barometer ilmu ke dalam dua kelompok; kelompok orang-orang celaka dan kelompok orang-orang bahagia, dan mengklasifikasi kelompok orang-orang bahagia ke dalam dua kelompok; kelompok pemenang yang didekatkan kepada Allah dan kelompok kanan yang pertengahan.

lni menjadi bukti, bahwa kebutuhan manusia kepada ilmu itu seperti kebutuhan mereka kepada hujan, bahkan lebih besar lagi. Jika mereka tidak memiliki ilmu, mereka tak ubahnya seperti tanah yang tidak mendapatkan hujan.

Imam Ahmad berkata, "Kebutuhan manusia kepada ilmu itu lebih besar daripada kebutuhan mereka kepada makanan dan minuman, karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan sekali atau dua kali dalam satu hari, sedang ilmu itu dibutuhkan sebanyak jumlah nafas."

Allah Ta'ala berfirman,

أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا ۚ وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاءَ حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ ۚ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً ۖ وَأَمَّا مَا يَنفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الْأَرْضِ ۚ كَذَٰلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ

"Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil. " (Ar-Ra'du: 17).

Allah Subhanahu wa Ta'ala mengumpamakan ilmu yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya seperti air yang Dia turunkan dari langit, karena masing-masing dari ilmu dan air hujan mendatangkan kehidupan dan kemaslahatan bagi manusia di dunia dan akhirat mereka.

Allah Ta'ala juga mengumpamakan hati manusia lembah. Hati yang besar yang mampu menampung ilmu yang banyak adalah seperti lembah besar yang mampu menampung air yang banyak, dan hati yang kecil yang hanya mampu menampung ilmu yang sedikit adalah seperti lembah kecil yang hanya mampu menampung air yang sedikit. Allah Ta'ala berfirman, "Maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. " Itulah perumpamaan yang dibuat Allah Ta'ala tentang ilmu, bahwa jika ilmu telah bercampur dengan hati, maka ilmu mengeluarkan buih syubhat yang batil dari dalam hati kemudian buih syubhat mengapung di permukaan hati, sebagaimana arus di lembah mengeluarkan buih yang mengapung di atas permukaan air.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan, bahwa buih itu mengapung, berada di atas permukaan air, dan tidak menempel kuat di tanah lembah. Demikian juga syubhat-syubhat yang batil, jika ia telah diusir oleh ilmu dari dalam hati, ia pun mengapung di permukaan hati, tidak menetap di dalamnya, bahkan kemudian pada tahap berikutnya terbuang, dan yang menetap di dalam hati ialah apa yang bermanfaat bagi pemiliknya dan manusia secara umum, yaitu petunjuk dan agama yang benar, sebagaimana yang menetap di dalam lembah ialah air murni, sedang buihnya musnah karena tidak ada harganya. Tidak ada yang memahami perumpamaan-perumpamaan Allah Ta'ala kecuali orang-orang berilmu.

Allah Ta 'ala membuat perumpamaan yang lain dengan berfirman, "Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu." Maksudnya, bahwa jika manusia membakar benda-benda padat seperti emas, perak, tembaga, dan besi, maka benda-benda tersebut mengeluarkan kotoran dalam bentuk buih yang sebelumnya menyatu dengannya. Buih kotoran tersebut dibuang dan dikeluarkan, sedang yang tersisa adalah perhiasan asli saja.

Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat perumpamaan berupa air, karena air memberi kehidupan, mendinginkan (menyegarkan), dan mengandung manfaat-manfaat yang banyak sekali. Allah Ta'ala juga membuat perumpamaan berupa api, karena api mengandung cahaya, dan membakar apa saja yang tidak bermanfaat. Jadi ayat-ayat Al-Qur'an itu menghidupkan hati sebagaimana tanah dihidupkan dengan air. Ayat-ayat Al-Qur'an juga membakar kotoran-kotoran hati, syubhat-syubhatnya, syahwat-syahwatnya, dan dendam kesumatnya sebagaimana api membakar apa saja yang di-masukkan ke dalamnya. Selain itu, ayat-ayat Al-Qur'an juga membedakan mana yang baik dari yang buruk sebagaimana api membedakan mana yang buruk dan mana yang baik yang ada pada emas, perak, tembaga, dan lain sebagainya.

Inilah sebagian ibrah dan ilmu yang ada dalam perumpamaan yang agung di atas.
Allah Ta'ala berfirman,

وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ

"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (Al-Ankabut: 43).

bersambung...ke  Keutamaan dan Adab Menuntut Ilmu -2 serta Perkara Yang Harus Dijauhi Oleh Penuntut Ilmu


Ditulis oleh:
THOLIBIL ILMI AL-FAQIR ‘ILA ROHMATILLAH WA ‘AFWIHI
ABUL ABBAS THOBRONI (Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Imam Syafi’i, Pekalongan – Jawa Tengah ).  Semoga Allah mengampuni dosa-dosa penulis, orang tua, dan karib kerabatnya.

Makalah Dauroh Syar’iyyah dan Tabligh Akbar "TAMASYA KE TAMAN SURGA"  Tema "HILYAH THOLIBUL ‘ILMI" Kota Padang, 23 – 25 Maret 2012 oleh Forum Studi Islam Ilmiah Universitas Andalas (Forsil Unand)


Sumber asli : http://www.novieffendi.com/2012/04/keutamaan-dan-adab-menuntut-ilmu-1.html?showComment=1347699752749#c4537029562101153139


Entri Populer

Ta'lim ONline

Twitter Portal

Twitter Updates

Quam un skeptic

Nostrum and exerci
Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Samged familie

Nostrum and exerci
Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Faucibus tincidunt

Nostrum and exerci
Delete this widget in your dashboard. This is just an example.